CERITA CERITA SANTAI

 Entah kenapa, aku sekarang lebih senang kamu membalas pesanku dengan balasan - balasan yang singkat. Bukannya perasaanku telah berubah atau telah hilang, tapi yang aku ingin, tetap menjadi orang yang masih bisa mengendalikan hati dan perasaannya untuk nanti sebagai pelampiasan ketika sudah benar - benar saling menjaga satu sama lain. Aku percaya apapun yang Allah kehendaki pasti baik untuk kita. Semoga masih bisa tetap seperti ini hingga saatnya tiba. 

 Apa yang terjadi sama diri kita ini sudah ditetapkan sama Tuhan kan? Baik itu yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi pada diri kita. Kenapa kita masih galau? Kenapa kita masih mengeluh melewati sebuah waktu atau masa yang bahkan tidak jarang pasti ada baik dan buruknya semuah waktu itu kita lewati. Ada banyak pelajaran hidup yang mesti kita lewati dan ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari pelajaran itu dari segi baik maupun buruknya. Apa tidak merasa berdosa ? Menyesali terlalu berlebihan dan mengkhawatirkan terlalu berlebihan sedang Allah telah memberikan janji? Namun yang terpenting dan paling utama adalah kita harus Meng Esa kan Allah Subhanahu Wata'ala, jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran kefanaan Dunia dan sampai melupakan tujuan kita hidup untuk apa. Semoga Allah memberikan Taufik dan Hidayah kepada kita semua. Semangat selalu meraih cita-cita nya, Barakallahu Fiikum, wa Jazakumullahu Khairan Kaatsiran. :D Ditulis ketika tidak bisa tidur.

 Siap ga siap sih, dunia pasti akan bergerak maju terus tanpa kita sadari atau tanpa kita harus menyiapkan untuk menjalani dunia. Karena dunia gaakan bergerak mundur, ntar kalau bisa maju mundur ya namanya Bajaj. Kenapa ya, perasaan yang mungkin kamu udah ilangin lagi dengan begitu cepatnya namun aku ga bisa sama seperti kamu. Gatau kenapa, ya mudah-mudahan segera selesai dan kita gaperlu takut lagi akan batasan-batasan yang ada.  btw kadang curhat session, kadang ya cerita aja gitu. Ini lagi seneng sama sedih aja. Nyampur aduk. Mostly sih kea Literally Which Is Confused ceunah ceuk basa Ciamis mah.

 Setiap manusia kan punya hati nih, kan Allah menciptakan hati manusia juga ada yang lemah dan ada yang kuat. Kadang yang pernah Allah kuatkan di beberapa kondisi pun hati manusia kadang bisa lengah dari mengingat Allah dan kembali Allah lemahkan supaya kita menjadi semakin ingat lagi dengan Allah di segala kondisi.  Betapa ruginya kita apabila kita tidak mengingat Allah dalam setiap kondisi, dan apa jadinya kita bila Allah melimpahkan segala urusannya kepada kita. Hancurlah kita. Maka dari itu selalu mengingat Allah dalam setiap situasi ya gengs. Barakallah Fiikum.

  Aku kembalikan semuanya kepada Allah  Namun, apapun yang terjadi, aku akan tetap berusaha sekuat tenaga untuk menanti dan menjalani semua perintah Allah sampai memang Allah benar - benar menuliskan takdir ku untuk lebih dahulu pergi meninggalkan dunia ini atau kamu yang lebih dahulu pergi. Tapi aku pun akan terus berusaha dan berdoa agar itu semua bisa kita lakukan bersama. Semoga aja ya. 

Apa yang terjadi jikalau kita tidak berpegang teguh pada keyakinan kita? Apa yang terjadi jika ilmu tentang apa yang kita yakini tersebut masih kurang? Tersesat kah? Atau bahkan sampai kita terperosok jauh ke dalam sebuah kefanaan. 

Sekeras apapun kau menghantamkan batu itu kepadaku, aku akan tetap menjadi diriku sendiri. 

 Dunia sudah bergerak dengan semestinya, dan setiap hari yang kita jalani ya sudah tertulis sebelum terjadi. Apapun yang terjadi kita harus bersyukur dan menata kembali rencana yang akan kita tempuh untuk menjalani hari yang sudah ditentukan. Karena apa? Kita butuh perbekalan yang cukup untuk menghadapi kehidupan sebelum kematian dan sesudahnya. Sudahkah bekal kita cukup untuk menghadapinya? Semangat selalu, staysafe. And stay connected with our God

Ah pikiran yang bodoh banget kalau dipikir-pikir, bahaya ga sih mikir begitu? Apa mungkin terjadinya pernikahan itu berjalan begitu saja atau bagaimana? Aku gamau da kalau biarin orang yang udah bisa ubah aku jadi pasangannya orang  lain. Aku janji sama diriku sendiri, pokonya tujuan kita harus satu. Surga Allah, tapi kita berjalannya menuju kesana bersama. Aamiin, Insyaallah.

  Kenyataannya, pada akhirnya pun kita tidak mampu menghindar dari apa yang Allah tentukan. Kita ga bisa tuh mengelak begitu saja, apalagi kalau sebenarnya itu yang terbaik buat kita. Tapi kamu terbaik, mampu menusukkan pedang itu kedua kalinya di tempat yang sama. Dan tanpa aku sadari, ternyata semuanya sandiwara dan memang hanya sebagai pelampiasan. Sial sekali, aku tidak menduga hal itu akan terjadi lagi.  Bahkan segala hal yang kamu ucapkan tidak pernah sama dengan apa yang telah kamu ucapkan sebelumnya bahkan setelahnya. Bisa jadi akan selalu berbeda. Kalau saja saat itu aku tidak percaya akan apa yang aku rasakan mungkin perasaanku tidak sekacau ini. Tapi, aku sangat berterimakasih karena sudah ingin mempercayaiku walaupun tidak sepenuhnya. Terimakasih sudah repot repot kembali walaupun tidak seutuhnya. Dan ya, kamu benar ini adalah perkataanku yang biasa saja. Kita sudah berbeda. Bahkan kamu mengulangi perkataan itu berkali kali. Terimakasih-

  Entah, mungkin aku cuma sebagai pelariannya saja. Atau mungkin dia yang hanya datang saat dia butuh seseorang untuk menemaninya? Apakah manusia memang seperti itu atau aku saja yang tidak pandai dalam bergaul? Entah, seseorang mungkin pernah ku buat kesal dan dia tidak lagi ingin menjadi temanku.

  Ternyata jadi orang dewasa itu gaenak tau. Kenyataan demi kenyataan yang kita bakalan hadapi bakalan jadi hal yang sangat membingungkan kalau kita tidak tau bergantung kepada siapa.

 Tentu saja perasaan itu masih ada. Aku bingung saja untuk seperti apa aku harus menyikapinya. Freak bukan? Tapi aku tetap bersyukur.

Ya mau bagaimana lagi, dia yang sudah pernah kecewa kepada ku. dan aku yang terlihat bodoh di hadapannya. seakan - akan kita tidak akan bisa bersama. 

  Jadi apa yang sebenarnya kita cari?

 Apa yang membuat sebagian orang bahagia? Mungkin Uang? Harta? Kemewahan?  Tapi beberapa orang yang lain, mungkin rindu dan kemudian bertemu adalah kebahagian dikala hidup. Tapi jika rindu tidak bisa bertemu? Mungkin kita hanya berbicara via suara? atau melihat gambar yang terpatri di memori ponsel kita? semua itu juga bisa membuat bahagia. 

 Mungkin saja bukan tidak bisa. Tapi enggan. Kalau seseorang menilai baik burukmu dari apa yang dia dengar dari orang lain, maka biarlah. Ia pun mengetahui sebenarnya apa yang ada pada dirimu ketika ia bersama mu. Sangat disayangkan apapun yang kita lakukan itu pasti ada pertanggungjawabannya. Tetap semangat bertaubat kawan. Dunia cuman sebentar, Yang abadi itu surga.

    Apapun yang hidup, pasti akan mati kan? Kadang kita mikirnya ga begitu sih, makanya kita terus mencari apa yang membuat kita senang aja atau apa yang membuat diri kita seperti orang yang paling bahagia aja. Padahal kalau kamu cari yang kaya gitu susah ketemunya. Kalau kamu ketemu seseorang yang udah dirasa cocok, ya mungkin kamu harus berhenti di dia. Biarkan keinginan untuk mencari yang lebih itu hilang, sebab apapun yang kamu lakukan akan membuat dirimu semakin buruk kedepannya.  -Andreka 7 Agustus 21' Baru kepikiran

 Ia hadir kembali setelah 2 bulan lamanya tidak menyertaiku dalam setiap hari nya. Tapi mungkin tidak dengan doanya.  Hadir kembali dengan perasaan yang mungkin sama, namun mendapat perlakuan berbeda. Ia merasa kesepian, harap tak perlu dan sedih pun tak mau. Luka yang sebelumnya menggores hatinya dengan sangat dalam mungkin sudah bisa Ia pulihkan dengan harapan yang lain.  Sekarang yang aku tahu, perasaanku sulit ku kendalikan. Namun pasti akan ku coba menerima semua takdir ini kembali. Beribu - ribu kata dan ucapan maaf yang terlontar dari masing - masing kita mungkin saja tidak sebanding dengan perjuangan yang kita lakukan untuk sampai tahapan yang cukup jauh ini.  Semoga Allah mudahkan segala urusan kita, di dunia maupun di akhirat. Barakallahu Fiikum.